Hitam puteh bak mata.

hitam puteh bak mata. Diberdayakan oleh Blogger.

hitam puteh bak mata

03/11/12

Jodoh Di Dunia Maya, Keshalihannya Belum Tentu Nyata

Sebelumnya kami hanya membaca nasihat seperti ini di dunia maya. Akan tetapi setelah mendengar dan melihat langsung, dan kasusnya tidak hanya satu. kami melihat bukti langsung bagaimana seorang laki-laki dan wanita, yang sudah mengenal agama dengan manhaj yang benar berdasarkan pemahaman sahabat, mereka berdua malah terjerumus dalam hal ini.Padahal kita sudah diajarkan bagaimana cara yang benar mencari jodoh yaitu dengan ta’aruf yang syar’i. Oleh karena itu maka kami coba menangkat tema ini.
Umumnya dilakukan oleh yang kurang imannya
Mungkin awalnya tidak bermaksud mencari jodoh, akan tetapi lemahnya iman yang membuatnya bermudah-mudah berhubungan dengan hubungan yang tidak halal, padahal mereka sudah mengetahui ilmunya. Inilah fenomena yang sering terjadi belakangan ini, wanita dibalik hijabnya yang tertutup rapat tetapi hijab kehormatannya tidak tertutup dibalik e-mail,inbox FB, dan SMS. Begitu juga dengan laki-laki dengan penisbatan mereka kepada, “as-salafi”, “al-atsari” dengan hiasan-hiasan status dan link berbau syar’i, akan tetapi sikap dan wara’-nya tidak menunjukkan demikian.
Hubungan laki-laki dengan wanita yang berujung cinta adalah kebahagian hati terbesar bagi manusia terutama pemuda, lebih-lebih bagi mereka yang belum pernah mecicipi sama sekali. Maka ketika bisa merasakan pertama kali sebagaimana berbuka puasa, sangat nikmat dan bahagia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه
“Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Muslim, no.1151)
Mereka yang sudah paham tentu tidak leluasa melakukannya di dunia nyata, baik karena tidak ada kesempatan ataupun malu jika ketahuan. Akan tetapi kedua hal ini hilang ketika berkecimpung di dunia maya. Mulai dari cara halus dengan menyindir dan tersirat ke arah cinta tak halal sampai dengan cara terang-terangan. Ketika mereka merasakan nikmat perasaan cinta yang berbunga-bungan maka lemahnya iman tidak bisa membendung sebagaimana berbuka puasa. Sehingga terjalinlah cinta yang tidak diperkenankan syariat bahkan sampai ke arah pernikahan.
Terkesan shalih dan shalihah di dunia maya
Jangan langsung terburu-buru menilai seseorang alim atau shalih hanya karena melihat aktifitasnya di dunia maya. Sering meng-update status-status agama, menaut link-link agama dan terlihat sangat peduli dengan dakwah. Hal ini belum tentu dan tidak menjadi tolak ukur keshalihan seseorang. Dan apa yang ada di dunia maya adalah teori, bukan praktek langsung. Bisa jadi sesorang sering menulis status agama, menaut link syar’i tetapi malah mereka tidak melaksanakannya dan melanggarnya, apalagi ada beberpa orang yang bisa menjaga image alim di dunia maya, pandai merangkai kata, pandai menjaga diri dan pandai memilih kata-kata yang bisa memukai banyak orang
Tolak ukur kita bisa menilai keshalihan seseorang secara dzahir adalah takwa dan aklaknya yang terkadang langsung bisa kita nilai dan melihatnya di dunia nyata, bukan menilai semata-mata bagaimana teorinya saja di dunia maya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Iringilah kejelekan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskan kejelekan tersebut dan berakhlaklah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi no. 1987 dan Ahmad 5/153. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Syaikh  Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu menjelaskan hadist ini,
فمن اتقى الله و حقق تقواه, و خالق الناس غلى اختلاف طبقاتهم بالخلق الحسن
: فقد جاز لخير كله, لآنه قام بجق الله و حقوق الغباد,
ولآنه كان من المحسنين في عبادة الله, المحسنين إلى عباد الله
“Barangsiapa bertakwa kepada Alloh, merealisasikan ketakwaannya dan berakhlak kepada manusia -sesuai dengan perbedaan tingkatan mereka- dengan akhlak yang baik, maka ia medapatkan kebaikan seluruhnya, karena ia menunaikan hak hak Alloh dan Hamba-Nya.” [Bahjatu Qulubil Abror hal 62, cetakan pertama, Darul Kutubil ‘ilmiyah]
Tidak amanah ilmiyah
Ada juga yang ingin nampak alim dan berilmu di dunia maya dengan niat yang tidak ikhlas [Alhamdulillah ini cukup sedikit]. Selain cara-cara di atas seperti update status agama setiap jam, menaut link beberapa kali sehari, membuat note setiap hari [waktunya sangat terbuang di dunia maya]. Ada cara lainnya yaitu tidak melakukan amanat ilmiyah misalnya:
-membuat note hampir tiap hari dengan copas dari tulisan orang lain tetapi tidak mencantumkan sumber sehingga orang menyangka dia yang menulisnya
-membuat note dengan copas dari tulisan lainnya, kemudian mengubah-ubah sedkit atau menambah komentar sedikit kemudian menisbatkan tulisan pada dirinya.
Dan masih banyak contoh yang lainnya, silahkan baca Menunaikan Amanah Ilmiyah dan Jujur Dalam Tulisan
Maka tidak heran ada yang mengaku pernah bertemu dengan seseorang yang di dunia maya terkesan sangat alim dan berilmu. Namun tatkala bertemu di dunia nyata, ternyata ia jauh dari apa yang ia sandiwarakan di dunia maya. Jauh dari ilmu, akhlak dan takwa.
Perlu husnudzan juga
Kita perlu mengedapankan husnudzon juga, karena ada mereka yang memang kerjanya berhubungan dengan dunia internet seperti ahli IT dan berdagang via internet. Jadi mereka sangat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berdakwah mengingat sekarang dunia maya sangat digandrungi oleh masyarakat dunia. Sebaiknya kita jangan berburuk sangka kepada mereka dengan mengira sok alim, sok update status bahasa arab, sok serba syar’i dan sok suci. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. (QS al-Hujuraat: 12)
Kita juga perlu melihat panutan para ulama dan ustadz, mereka lebih sibuk dan lebih memprioritaskan dengan ilmu dan dakwah di dunia nyata, karena kita hidup di dunia nyata. Ilmu dan dakwah di dunia maya adalah prioritas kemudian setelah ilmu dan dakwah di dunia nyata.
Terperdaya dengan cinta dunia maya
Dan mereka yang tidak kuat imannya, terperdaya sekaligus dengan hubungan tak halal yang mereka lakukan, mereka sudah terperangkap cinta. maka semakin lengkap sudah, mereka melihatnya sebagai sebuah keindahan tiada tara sampai-sampai menutup beberapa kekurangan yang harusnya menjadi pertimbangan paling terdepan yaitu agama dan ahklak.
Keindahan bisa membuat jatuh cinta…
Dan cinta bisa membuat segalanya menjadi indah…
Seorang penyair berkata,
هويتك إذ عينى عليها غشاوة … فلما انجلت قطعت نفسي ألومها
“Kecintaanku kepadamu menutup mataku
Namun ketika terlepas cintaku, semua aibmu menampakkan diri”
[[Al-Jawabul Kaafi 214, Darul Ma’rifah, cetakan pertama, Asy-Syamilah]
Inilah salah satu yang dikhawatirkan, karena cinta sudah menancap tidak peduli lagi, padahal kenal hanya di dunia maya, kemudian memutuskan untuk ketemu, ta’aruf ala kadar dan menikah. untuk mengetahui bagaimana kehidupan dunianya saja sulit, bagaimana wajah aslinya [walaupun tukar foto, maka foto sekarang bisa berbalik 180 derajat dengan aslinya], bagaimana masa depannya dan bagaimana tanggung jawabnya, apalagi untuk mengetahui agama dan akhlaknya yang menjadi prioritas utama, walaupun terkesan shalih tetapi sekali lagi itu hanya di dunia maya, belum tentu.
Wanita korban utama
Jelas wanita yang lebih menjadi korban, karena wanita umumnya memiliki hati yang lemah, lemah dengan pujian, lemah dengan perhatian, lemah dengan kata-kata puitis. Bisa kita lihat di berita-berita bagaimana wanita tidak sedikit yang menjadi korban, baik korban kejahatan, pelecehan seksual sampai pemerkosaan oleh teman yang ia kenal di dunia maya.
Begitu juga dengan wanita penuntut ilmu agama, mengingat pentingnya agama dan akhlak suami, sampai-sampai ada yang berkata, “agama istri mengikuti suaminya, jika ada wanita yang multazimah menikah dengan laki-laki yahudi, maka ia akan terpengaruh”. Jika wanita tersebut terjerumus dengan cinta di dunia maya dan sudah tertancap cinta dan sudah tertutup kekurangan laki-laki tersebut dengan cinta buta.
Sebagaimana kisah nyata yang kami dapatkan, mereka berdua kenal di dunia maya, kemudian sang laki-laki dari kota yang jauh menyebrang dua pulau datang untuk bertemu ke kota wanita tersebut. Maka sang wanita yang sudah terperangkap cinta, langsung “klepek-klepek” dengan sedikit pengorbanan laki-laki tersebut dan langsung ingin menikah. Padahal lak-laki tersebut, wajahnya kurang, porsi tubuh juga kurang, ilmu agama juga belum jelas, dan masa depan juga masih belum jelas karena hanya lulusan SMA. [Semoga mereka berdua bertaubat dan selalu berada dalam penjagaan Allah, Amin]
Jangan memulai sesuatu yang suci dengan kemurkaan Allah
Pernikahan dan membangun rumah tangga adalah sesuatu yang suci dan anjuran syariat. Dari pernikahan berawal segala sesuatu dan mengubah kehidupan seseorang dengan perubahan yang besar. Kemudian dari pernikahan lahirnya manusia, lahirlah masyarakat dan lahir berbagai perihal kehidupan. Maka janganlah kita memulainya dengan kemurkaan dan ketidakridhaan dari Allah. Jangan kita mulai dengan hubungan yang tidak halal. Karena ia adalah dasar dan pondasinya.
Hendaklah yakin dengan janji Allah dan bersabar dengan ta’aruf yang syar’i, perbaiki diri dan tingkatkan kualitas ilmu, iman, akhlak dan takwa maka kita akan mendapat pasangan yang baik. Allah Ta’ala berfirman,
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An Nur: 26)
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Disempurnakan di Lombok, pulau seribu masjid
6 Shafar 1432 H, Bertepatan  31 Desember 2011
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel http//muslimafiyah.com
[sumber: http://muslimafiyah.com/jangan-cari-jodoh-di-dunia-maya-keshalihannya-belum-tentu-nyata.html]
Terima kasih telah membaca artikel: Jodoh Di Dunia Maya, Keshalihannya Belum Tentu Nyata

Pakaian Wanita Dalam Islam

Allah Ta’ala berfirman:
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangan dan kemaluan mereka. Janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang (terpaksa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khimar ke dada-dada mereka.” (QS. An-Nur: 31)
Perhiasan yang dimaksud adalah perhiasan yang digunakan oleh wanita untuk berhias, selain dari asal penciptaannya (tubuhnya).
Khimar adalah sesuatu yang digunakan oleh wanita untuk menutupi kepalanya, wajahnya, lehernya, dan dadanya.
Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ مِنْ الْخُيَلَاءِ لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ إِلَيْهِ قَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَكَيْفَ تَصْنَعُ النِّسَاءُ بِذُيُولِهِنَّ قَالَ تُرْخِينَهُ شِبْرًا قَالَتْ إِذًا تَنْكَشِفَ أَقْدَامُهُنَّ قَالَ تُرْخِينَهُ ذِرَاعًا لَا تَزِدْنَ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang memanjangkan kainnya karena sombong maka Allah tidak akan melihatnya.” Ummu Salamah bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang harus dilakukan oleh para wanita dengan ujung pakaian mereka?” Beliau menjawab, “Kalian boleh memanjangkannya sejengkal.” Ummu Salamah bertanya lagi, “Jika begitu, maka kaki mereka akan terbuka!” Beliau menjawab, “Kalian boleh menambahkan satu hasta dan jangan lebih.” (HR. At-Tirmizi no. 1731 dan An-Nasai no. 5241)
Sehasta adalah dari ujung jari tengah hingga ke siku.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat: (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang. (2) Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari begini dan begini.” (HR. Muslim no. 2128)
Makna ‘berpakaian tetap telanjang’ adalah: Dia menutup sebagian auratnya tapi menampakkan sebagian lainnya. Dan ada yang menyatakan maknanya adalah: Dia menutupi seluruh auratnya tapi dengan pakaian yang tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Lihat Syarh Muslim: 14/356
Penjelasan ringkas:
Ketiga dalil di atas menunjukkan wajibnya seorang muslimah untuk berhijab.
Hijab secara syar’i adalah seorang wanita menutupi seluruh tubuhnya dan perhiasannya, yang dengan hijab ini dia menghalangi orang asing (non mahram) untuk melihat sedikitpun dari bagian tubuhnya atau perhiasan yang dia pakai. Dan hijab ini bisa berupa pakaian dan bisa juga berupa berdiam di dalam rumah.
Adapun menutup seluruh tubuh maka ini mencakup wajah dan kedua telapak tangan. Ini ditunjukkan dalam surah An-Nur di atas dari beberapa sisi:
1.    Allah memerintahkan untuk kaum mukminin untuk menundukkan pandangan mereka dari yang bukan mahram mereka. Dan menundukkan pandangan tidak akan sempurna kecuali jika wanita tersebut berhijab dengan hijab yang sempurna menutupi seluruh tubuhnya. Sementara tidak diragukan lagi bahwa menyingkap wajah merupakan sebab terbesar untuk memandang ke arahnya.
2.    Allah Ta’ala melarang untuk memperlihatkan sedikitpun dari perhiasan luarnya kepada non mahram, kecuali terlihat dalam keadaan terpaksa karena tidak bisa disembunyikan, semisal pakaian terluarnya. Jika Allah Ta’ala melarang untuk memperlihatkan perhiasan luar (selain tubuh), maka tentunya wajah dan telapak tangan yang merupakan perhiasan yang melekat pada diri seorang wanita lebih wajib lagi untuk disembunyikan.
3.    Allah Ta’ala memerintahkan untuk mengulurkan khimar mereka sampai ke dada-dada mereka, sementara khimar adalah sesuatu yang digunakan wanita untuk menutup kepalanya. Jika khimar diperintahkan untuk diulurkan sampai ke dada, maka tentunya secara otomatis wajah tertutup oleh khimar tersebut.
Aisyah radhiallahu anha berkata, “Semoga Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang pertama. Tatkala Allah menurunkan, “Dan hendaklah mereka menutupkan khimar ke dada-dada mereka,” mereka merobek kain-kain mereka lalu menjadikannya sebagai khimar.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Ucapan ‘mereka lalu menjadikannya sebagai khimar’, yakni: Mereka menggunakannya untuk menutupi wajah-wajah mereka.” (Lihat Fath Al-Bari: 8/489)
Adapun hadits Ibnu Umar di atas, maka dia menjelaskan mengenai beberapa perkara:
1.    Kaki wanita adalah aurat yang wajib ditutup.
2.    Larangan isbal hanya berlaku bagi lelaki dan tidak berlaku bagi wanita.
3.    Panjang maksimal pakaian wanita adalah sehasta dari mata kaki, tidak boleh lebih dari itu.
Sementara hadits Abu Hurairah menjelaskan tentang syarat-syarat hijab dan hijab secara umum, yaitu:
1.    Hijab tidak boleh tipis sehingga menampakkan apa yang ada di baliknya.
2.    Hijab tidak boleh ketat sehingga membentuk lekukan tubuhnya.
3.    Haramnya wanita berjalan dengan berlenggok, karena itu merupakan bentuk menampakkan perhiasannya.
4.    Wajibnya wanita menjaga kehormatan dan rasa malu mereka.
5.    Menutup sebagian tubuh dan menampakkan sebagian tubuh yang lain sama saja dengan telanjang.
[referensi: Hirasah Al-Fadhilah karya Asy-Syaikh Bakr Abu Zaid]
Terima kasih telah membaca artikel: Pakaian Wanita Dalam Islam

29/10/12

Menwa Unimal Juara Tiga Menembak

LHOKSEUMAWE - Tim Resimen Mahasiswa (Menwa) Satuan 103 Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh Utara berhasil meraih juara tiga dalam lomba menembak tingkat nasional yang digelar mulai 22-16 Oktober di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Kegiatan bertajuk perlombaan pekan integrasi nasional Yuda Manunggal Cakti di pusatkan di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat Bandung.

Kasat Menwa Unimal, Zulfikar kepada Serambi mengatakan, untuk kategori menembak juara satu diraih Menwa dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Kemudian juara dua diraih Menwa Universitas Parahyangan Bandung dan juara tiga Menwa Unimal. Kegiatan tersebut diikuti oleh 23 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.

“Senjata yang diberikan kepada peserta dalam lomba, yakni jenis SS1 dengan jarak 100 meter. Penyerahan hadiah dlakukan pada malam hari raya Idul Adha di UPI. Dalam mengikuti lomba itu kami hanya mengandalkan kemampuan kami saat pendidikan dasar Menwa dulu. Sedangkan dari Aceh hanya dari Unimal yang mengikuti kegiatan tersebut. Tim Menwa dari Unimal hanya tiga orang, yaitu Kasat Menwa Zulfikar, Wakil Menwa Sarjulis, dan Zulfata,” kata Zulfikar.

Wakil dari Aceh ini, kata Zulfikar, juga merebut juara tiga untuk lomba kategori Napak Tilas. Untuk kategori juara Napak Tilas, juara satu diraih Menwa dari Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah. Kemudian juara dua diraih Universitas Pancasaksi Tegal, Jawa Tengah, dan Unimal Aceh di peringkat ketiga.(c37)

http://hitamputeh-bakmata.blogspot.com/2012/10/menwa-unimal-juara-tiga-menembak.html
Terima kasih telah membaca artikel: Menwa Unimal Juara Tiga Menembak

23/10/12

Lagi, Penggranat Rumah Bupati Bireuen Ditangkap - Serambi Indonesia

Lagi, Penggranat Rumah Bupati Bireuen Ditangkap - Serambi Indonesia

* Insiden di Rumah Abu Razak Didalami

BIREUEN – Aparat Polres Bireuen berhasil menangkap seorang lagi pria yang diduga terlibat dalam penggranatan rumah H Ruslan Daud, Bupati Bireuen, 19 September lalu. Pelaku yang ditangkap dua hari lalu itu berinisial Mnz (26), warga Beunyot, Kecamatan Juli, Bireuen.

Dengan ditangkapnya Mnz, berarti sudah tiga dari lima tersangka dalam kasus ini yang berhasil diamankan polisi. Dua lagi adalah G dan Tun. “Tim penyidik, selain melengkapi berkas tiga tersangka yang sudah ditangkap, juga sedang memburu dua pelaku lainnya,” kata Wakapolres Bireuen, Kompol W Eko Sulistyo menjawab Serambi, Selasa (23/10) kemarin.

Menurut Wakapolres, Mnz ditangkap Senin (22/10) lalu di kawasan Bireuen oleh tim lapangan bentukan Polres Bireuen. Mnz sekarang dalam proses pemeriksaan penyidik polisi.

Wakapolres merinci, eksekutor penggranatan rumah pribadi Bupati Bireuen itu empat orang, sedangkan G adalah orang yang menyuruh (actor intellectualist)-nya.

Kata Wakapolres, para aktor lapangan melempar granat menggunakan GLM (mesin pelontar) dari arah persawahan Desa Sagoe atau sebelah utara Hotel Meuligoe Bireuen.

“Awalnya muncul dugaan granat itu dilemparkan dari arah timur Kompleks Meuligoe Residence. Tapi setelah diperiksa, para tersangka mengaku bahwa granat itu mereka lepaskan dari arah utara, tepatnya dari areal persawahan Desa Sagoe,” sebut Wakapolres Bireuen.

Ditambahkan, tim penyidik dan tim lapangan terus mengembangkan berbagai informasi mengenai kasus ini, sekaligus melakukan pengecekan silang (crosscheck) keterangan dari tiga pelaku yang sudah berhasil ditangkap secara terpisah pada waktu berbeda. 

Sebagaimana diberitakan, rumah pribadi Bupati Ruslan di Kompleks Meuligo Residence digranat 19 September lalu. Tidak ada korban jiwa, karena granat tidak meledak.

Pascainsiden, Polres Bireuen langsung membentuk tim lapangan untuk memburu pelaku teror tersebut. Akhirnya, usaha aparat penegak hukum membuahkan hasil. Polres berhasil menangkap Tun pada 6 Oktober lalu, G pada 13 Oktober, dan terakhir Mnz pada 20 Oktober 2012.

Sementara itu dari Banda Aceh dilaporkan, polisi masih mendalami kasus penggranatan rumah Kamaruddin Abubakar yang akrab disapa Abu Razak, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) di Jalan Prada Utama, Lorong Kenari AMBA, Gampong Lamgugop, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Senin (22/10) dini hari.

“Saat ini kami masih bekerja dan berusaha keras mengungkap siapa pelaku di balik penggaranatan rumah Abu Razak,” kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Moffan MK SH, kepada Serambi, Selasa (23/10) siang.

Menurutnya, polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi dan akan mengirimkan hasil temuan di lokasi penggranatan, mulai dari pecahan logam, pelatuk granat, serta sejumlah barang bukti (BB) lain ke Laboratorium Forensik (Labfor) Medan.

“Semua temuan di tempat kejadian akan segera dikirim ke Labfor Medan. Kami harap ada titik terangnya,” pungkas Moffan.

Menurut Kapolresta Banda Aceh itu, upaya preventif yang dilakukan dalam meminimalisir peredaran senjata api dan bahan peledak ilegal, polisi akan mengintensifkan razia kepolisian. “Kita hanya menginginkan suasana damai tidak terusik oleh tindakan dan perilaku yang mengganggu ketenteraman masyarakat. Karena itu, perlu ada dukungan dari semua pihak dalam menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif,” pungkas Moffan.

Sebagaimana diberitakan Serambi kemarin, rumah Abu Razak di Gampong Lamgugop, Syiah Kuala, Banda Aceh, Senin dini hari digranat oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya.

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tapi ekses ledakan tersebut menimbulkan sejumlah kerusakan ringan di bagian teras rumah Abu Razak. Bahkan sebuah sedan Mitsubushi yang diparkir di halaman rumah itu mengalami rusak ringan. (yus/mir)
Terima kasih telah membaca artikel: Lagi, Penggranat Rumah Bupati Bireuen Ditangkap - Serambi Indonesia

Ilyas Divonis Dua Tahun - Serambi Indonesia

Ilyas Divonis Dua Tahun - Serambi Indonesia
* Mantan Wabup Lebih Berat

BANDA ACEH - Setelah hampir setahun disidang, akhirnya majelis hakim Tipikor Pengadilan Negeri (PN) Banda Aceh memvonis mantan Bupati Aceh Utara Ilyas A Hamid 2 tahun penjara dan mantan wakilnya Syarifuddin SE 7 tahun. Vonis tersebut dibacakan pada sidang pamungkas perkara deposito kas Pemkab Aceh Utara Rp 220 miliar, Rabu (6/6).

Putusan majelis hakim dalam sidang terakhir di ruang Tipikor PN Banda Aceh lebih rendah dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Aceh dan Kejari Banda Aceh pada sidang sebelumnya, masing-masing 15 tahun penjara.

Pada persidangan kemarin, majelis hakim yang diketuai Arsyad Sundusin MH bersama hakim anggota Taswir MH dan Abu Hanifah MH bergiliran membacakan amar putusan. Namun, karena amar putusan mencapai 220 halaman, maka majelis hakim membacakan pokok-pokok perkara sesuai keterangan para saksi, saksi ahli, dan saksi petunjuk pada sidang sebelumnya, meski sebagian keterangan saksi dibantah kedua terdakwa.

Intinya, dari keterangan saling bersesuaian itu terungkap fakta persidangan, terdakwa I Ilyas A Hamid bersalah menandatangani surat perintah pendepositoan dana itu ke Mandiri KCP Jelambar Rp 220 miliar dengan tanggal dimundurkan seakan-akan dana itu sudah didepositokan Syarifuddin setelah ia menandatangani surat perintah itu. Sedangkan persoalan Ilyas menerima aliran dana itu Rp 2,5 miliar seperti dalam tuntutan JPU, menurut majelis hakim tak terbukti.

Lebih dominan
Adapun terdakwa II Syarifuddin, majelis hakim menilai peranannya mendepositokan Silpa Aceh Utara 2008 itu lebih dominan. Ia yang mendepositokan Rp 220 M ke Bank Mandiri KCP Jelambar dengan alasan meningkatkan PAD Aceh Utara karena bunga di Mandiri luar Aceh itu mencapai 10,5 persen, sedangkan di Mandiri Lhokseumawe lebih rendah. Padahal menurut saksi ahli dari Bank Mandiri Lhokseumawe, suku bunga Bank Mandiri sama di seluruh Indonesia.

Majelis hakim juga menilai, Syarifuddin terbukti menerima bagian dari dana itu Rp 3,8 miliar. Sedangkan para terpidana kejahatan perbankan yang kini menjalani hukuman di Rutan Salemba, Jakarta, yaitu Lista Adriani Rp 500 juta, Basri Yusuf Rp 9 miliar lebih, Yunus Kiran hampir Rp 3 miliar. Basri dan Yunus ketika itu menjabat Tim Asistensi Bupati Aceh Utara.

Tokoh Aceh di Jakarta, Salahuddin Alfata juga ikut menerima aliran dana itu Rp 480 juta, tapi ia yang berperan memperkenalkan pihak Pemkab Aceh Utara dengan pihak Bank Mandiri KCP Jelambar tak diproses hukum.

Majelis hakim sependapat dengan JPU, perbuatan kedua terdakwa terbukti dalam dakwaan subsidair melanggar Pasal 3 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ilyas dihukum dua tahun penjara, denda Rp 200 juta atau bisa diganti kurungan tambahan (subsider) lima bulan.

Sedangkan terdakwa Syarifuddin selain dihukum tujuh tahun penjara, juga didenda Rp 400 juta subsider 10 bulan kurungan dan membayar uang pengganti sesuai jumlah kerugian negara yang diterimanya Rp 3,8 miliar. “Jika sebulan sejak putusan berkekuatan hukum tetap, terdakwa tak membayar uang pengganti itu, maka harta bendanya akan disita untuk dilelang. Apabila harta itu tak mencukupi, harus menjalani hukuman tambahan dua tahun lagi,” ucap hakim Ketua Arsyad Sundusin. Usai mendengar putusan itu, Syarifuddin dengan tegas menyatakan banding. Sedangkan Ilyas yang awalnya lebih banyak menunduk, menyatakan pikir-pikir. Jaksa Kardono SH dan Zainal Abidin SH juga menyatakan pikir-pikir. Sidang dimulai kira-kira pukul 09.20 WIB berlangsung sekitar 90 menit.(sal)

Editor : bakri
Terima kasih telah membaca artikel: Ilyas Divonis Dua Tahun - Serambi Indonesia

Ilyas Pase Siap Ditahan - Serambi Indonesia

Ilyas Pase Siap Ditahan - Serambi Indonesia

* Kini Menetap di Medan

BANDA ACEH - Mantan bupati Aceh Utara, Ilyas A Hamid atau lebih dikenal dengan Ilyas Pase, menyatakan dirinya siap ditahan sesuai penetapan majelis hakim Pengadilan Tinggi (PT) Tipikor Banda Aceh, 9 Oktober 2012. Namun, hingga kini terdakwa I perkara korupsi bobolnya kas Pemkab Aceh Utara Rp 220 miliar itu belum menerima surat tembusan penetapan dari hakim PT maupun surat panggilan penahanan dari pihak kejaksaan.

Pengacara Ilyas bernama Sayuti Abubakar SH menyampaikan hal itu sesuai pernyataan Ilyas kepadanya menanggapi berita Serambi kemarin bahwa Ilyas dan mantan wabup Aceh Utara, Syarifuddin SE (terdakwa II) menghilang dari alamat masing-masing di kawasan Lhokseumawe, karena tidak ada di tempat ketika dipanggil jaksa dari Kejari Lhokseumawe sesuai permintaan Tim JPU Kejati Aceh dan Kejari Banda Aceh, Selasa (16/10).

“Tadi pagi setelah membaca berita itu, Teungku Ilyas menghubungi saya. Beliau katakan agar diberitakan kembali bahwa dirinya tidak menghilang, tapi sudah lama menetap di Medan. Dari awal perkara ini beliau sangat kooperatif, selalu tepat waktu memenuhi panggilan polisi, jaksa, dan hakim ketika sidang dulu. Begitu juga sekarang, beliau siap memenuhi panggilan jaksa apa pun perintah terhadapnya, termasuk menjalani penahanan,” kata Sayuti yang menghubungi Serambi kemarin.

Menurutnya, hingga kini Ilyas dan dirinya belum menerima surat tembusan penahanan majelis hakim PT dan panggilan tim JPU lantaran jaksa mengirimnya ke rumah Ilyas di Lhokseumawe yang sudah lama tidak lagi dia tempati. Kemungkinan begitu juga dengan surat tembusan penetapan penahanan oleh majelis hakim PT Tipikor Banda Aceh, 9 Oktober 2012. “Jadi, Teungku Ilyas dan saya belum tahu apa isi surat majelis hakim PT dan surat panggilan jaksa. Meski ada dengar-dengar isu dan pemberitaan di Serambi, tapi itu kan tidak menjadi pegangan kami. Intinya, Teungku Ilyas sejak awal taat hukum dan siap menjalani konsekuensi hukum,” pungkas Sayuti.

Oleh karena itu, pengacara asal Bireuen ini menyarankan tim JPU berkoordinasi dengan dirinya agar ia memberitahukan alamat lengkap Ilyas di Medan.  Selain itu, jaksa juga boleh mengirim surat panggilan penahanan terhadap kliennya tersebut ke alamat Sayuti selaku pengacaranya di Jakarta.

Dihubungi terpisah, Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Banda Aceh Nilawati MH mengatakan dirinya akan berkoordinasi kembali dengan Sayuti untuk pemanggilan Ilyas. Ia mengakui sebelumnya sudah pernah berkoordinasi dengan Sayuti, namun ia menjawab tak tahu persis alamat kliennya itu di Medan. Ilyas ternyata tidak tinggal lagi di rumahnya yang  dulu di kawasan Lhokseumawe. Begitu juga Syarifuddin, tidak lagi menetap di Pendapa Bupati Aceh Utara, karena tak lagi menjabat wabup.

Namun, jaksa tetap mengirim surat ke alamat itu, karena sesuai dengan identitas keduanya dalam dakwaan sejak awal perkara ini digelar. Majelis hakim PT Tipikor Banda Aceh yang menangani banding perkara itu memerintahkan penahanan masing-masing 30 hari terhadap kedua terdakwa. Pasalnya, sejak majelis hakim PN Banda Aceh memvonis Ilyas dua tahun penjara dan Syarifuddin tujuh tahun pada 6 Juni 2012, keduanya tidak ditahan, meski dinilai terbukti melakukan korupsi dalam mendepositokan kas Pemkab Aceh Utara Rp 220 miliar ke Bank Mandiri KCP Jelambar, Jakarta Barat, hingga akhirnya bobol.

Karena itu, tim JPU Kejari Banda Aceh dan Kejati Aceh yang menuntut kedua terdakwa, antara lain, masing-masing 15 tahun penjara mengusulkan pencekalan terhadap keduanya melalui Jaksa Agung RI, 29 Juni 2012. Kemudian, 31 Juli 2012, Jaksa Agung menyurati Kemenkumham RI agar mencekal kedua terdakwa ke luar negeri. Permintaan itu sudah direspons Kemenkumham RI. (sal)  

Syarifuddin belum Ada Kabar

BERBEDA dengan Ilyas, mantan wabup Aceh Utara, Syarifuddin SE (terdakwa II) justru tidak menginformasikan apa-apa ketika dirinya diberitakan koran kemarin, menghilang. Saat Serambi menghubunginya untuk konfirmasi tentang hal ini sejak kemarin siang hingga malam tadi, nomor ponselnya tidak aktif. Sms yang dikirimkan pun tak dibalasnya.

Sedangkan Syamsul Rizal SH, pengacaranya yang pernah mendampingi Syarifuddin di akhir-akhir perkara ini hingga diputuskan di PN Banda Aceh, kemarin ketika dihubungi mengatakan tidak lagi berkedudukan sebagai pengacara Syarifuddin, karena dalam perjanjian awal, ia mendampingi terdakwa II hingga selesai sidang tingkat pertama di PN Banda Aceh.

“Bahkan saat usai sidang di PN Banda Aceh, terdakwa II langsung membuat sendiri pernyataan banding, saya hanya membantu. Ketika beberapa hari kemudian, terdakwa yang semestinya harus menyerahkan memori banding, tidak lagi memberi kuasa kepada saya sebagai pengacaranya untuk menyiapkan memori banding itu. Jadi, saya tak tahu keberadaanya. Apalagi nomor HP YANG bersangkutan tidak pernah aktif lagi,” demikian Syamsul. Terima kasih telah membaca artikel: Ilyas Pase Siap Ditahan - Serambi Indonesia

Pembangunan Jalan di Arongan Lambalek Dilanjutkan - Serambi Indonesia

Pembangunan Jalan di Arongan Lambalek Dilanjutkan - Serambi Indonesia

MEULABOH - Pembangunan badan jalan di lintasan Meulaboh-Calang kawasan Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, kembali dilanjutkan pekerjaannya setelah tim Muspida bersama pihak rekanan melakukan peninjauan ke lokasi pada Jumat (12/10).

Dalam kunjungan ke sejumlah lokasi yang dipimpin oleh Bupati Aceh Barat HT Alaidinsyah, Wakil Ketua DPRK Herman Abdullah, Kapolres Artanto SIK, Dandim 0105 Letkol Arm Deni Azhar Rizaldi, Kejari H Mara Ongku Nasution, Sekdakab Bukhari MM, Asisten II Drs Hasal Abdullah, serta sejumlah unsur lainnya dan pihak BPN Acehj Barat, ditemukan rata-rata tanah warga yang selama ini dipersoalkan ternyata tidak mengalami masalah yang berarti.

Pasalnya, tanah warga yang diklaim masuk dalam lokasi pelebaran badan jalan itu termasuk dalam daerah median jalan (DMJ) sehingga tidak perlu diganti rugi. Apalagi setelah dicocokkan dengan sertifikat tanah milik masyarakat, ternyata lokasi tanah warga justru berada dalam median jalan, sehingga pembangunan dapat dilanjutkan.

Meski sempat terjadi dialog antara pemilik tanah dan unsur Pemkab Aceh Barat, namun hal itu langsung mencair setelah tim memberikan penjelasan bahwa tanah warga yang dipersoalkan itu masuk ke areal badan jalan sehingga tak perlu diganti rugi.

Kalaupun ada bangunan yang terkena proyek tersebut, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Mengingat penyelesaian badan jalan yang dibiayai oleh MDF senilai Rp 330 miliar itu harus tuntas pada Desember 2012 mendatang. “Hanya masalah miskomunikasi saja, setelah kita dialog semua masyarakat ternyata paham dan tidak ada lagi masalah,” kata Bupati Aceh Barat HT Alaindinsyah kepada Serambi, Jumat siang kemarin.

Menurutnya, persoalan tanah di Kecamatan Arongan Lambalek itu sebetulnya bisa diselesaikan dari dulu. Namun karena ada miskomunikasi makanya bermasalah. Dan setelah pihaknya turun bersama Muspida ke lapangan, ternyata masyarakat menerima dan mempersilahkan untuk dilakukan pembangunan. “Kalaupun ada bahan yang harus dilengkapi, maka hal itu sudah ada tim teknis,” kata Bupati Tito.(edi) Terima kasih telah membaca artikel: Pembangunan Jalan di Arongan Lambalek Dilanjutkan - Serambi Indonesia

DPRA Desak Kontraktor Selesaikan Lintas Teunom-Meulaboh - Serambi Indonesia

DPRA Desak Kontraktor Selesaikan Lintas Teunom-Meulaboh - Serambi Indonesia Terima kasih telah membaca artikel: DPRA Desak Kontraktor Selesaikan Lintas Teunom-Meulaboh - Serambi Indonesia

Jalan Subulussalam-Runding Makin Kritis - Serambi Indonesia

Jalan Subulussalam-Runding Makin Kritis - Serambi Indonesia Terima kasih telah membaca artikel: Jalan Subulussalam-Runding Makin Kritis - Serambi Indonesia

Bocah Cacat Mental Tenggelam di Sungai - Serambi Indonesia

Bocah Cacat Mental Tenggelam di Sungai - Serambi Indonesia Terima kasih telah membaca artikel: Bocah Cacat Mental Tenggelam di Sungai - Serambi Indonesia

12/10/12


Terima kasih telah membaca artikel:

01/10/12

saweu peusara


hitam puteh bak mata = saweu peusara-bek teuwoe budaya droe
Terima kasih telah membaca artikel: saweu peusara

24/09/12

Jika Israel Serang Iran, Perang Dunia III Pecah

Panglima Divisi Udara Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh secara tegas menyatakan, jika Israel serang Iran maka Perang Dunia III akan pecah, Press TV, Ahad (23/9). Dalam pernyataannya, Hajizadeh memperingatkan serangan Israel terhadap Iran dapat memicu Perang Dunia III. Jika itu terjadi, beberapa negara yang pro dan kontra dengan Iran akan turut campur.
"Kami tahu Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel sebagai kekuatan besar. Jika serangan ini benar-benar terjadi, Perang Dunia III tak akan terelakan, karena beberapa negara bakal ikut serta," kata Hajizadeh.
Sebelumnya, Israel seringkali mengancam akan menghancurkan instalasi nuklir Iran. Israel berdalih jika program nuklir Iran bukanlah untuk tujuan perdamaian, melainkan mengarah kepada pembuatan senjata nuklir.
"Republik Islam Iran menganggap pangkalan AS di wilayah ini sebagai bagian dari tanah Amerika dan tentu saja akan mengincar semua itu, jika perang meletus," ujarnya.
Pada Sabtu kemarin, Panglima IRGC Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari mengatakan, perang melawan Iran pada akhirnya nanti akan terjadi. Perang akan terjadi tapi belum tahu pasti di mana dan kapan. Iran siap menghadapi setiap serangan yang mungkin dilancarkan terhadap negara itu. (FRD).

Terima kasih telah membaca artikel: Jika Israel Serang Iran, Perang Dunia III Pecah

20/09/12

Hadits Shahih Al Bukhari

Larangan Mencaci Orang Yang Sudah Meninggal

Diriwayatkan dari Aisyah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, “jangan mencerca orang-orang yang sudah meninggal, karena sesungguhnya mereka telah mencapai tempat tujuan mereka”.


Diperlihatkan Surga atau Neraka Ketika Di Alam Kubur

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar : Rasulullah Saw pernah bersabda, “ketika salah seorang dari kalian meninggal, akan diperlihatkan kepadanya tempatnya pada pagi dan dan sore hari. Apabila ia termasuk salah seorang penghuni surga, akan diperlihatkan surga kepadanya. Dan apabila ia termasuk penghuni neraka, akan diperlihatkan neraka kepadanya. Kemudian dikatakan kepadanya, “inilah tempatmu kelak ketika Allah menghidupkanmu kembali di hari kiamat””.

Orang Non Muslim Diazab Sejak Di Alam Kubur

Diriwayatkan dari Abu Ayyub ra. : suatu ketika Rasulullah Saw keluar setelah matahari terbenam dan mendengar sebuah suara (yang mengerikan) dan berkata, “orang-orang yahudi sedang diazab di kuburan mereka”.

Perkataan Yang Teguh di Alam Kubur

Diriwayatkan dari Al Bara’ bi Azib ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “ketika orang yang beriman didudukkan di dalam kuburnya, para malaikat pun menemuinya dan ia bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah”. Hal itu sesuai dengan firman Allah: Allah menguatkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang teguh…(QS Ibrahim [14]:27)


Ucapan Terhadap Jenazah Adalah Kesaksian

Diriwayatkan dari Anas (bin malik) : (iringan orang yang mengantar) jenazah lewat dan orang-orang memujinya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “ucapan itu telah menguatkan (wajabat) dia”. Kemudian (iringan orang yang mengantar) jenazah lainnya lewat dan orang-orang memburukkannya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “ucapan itu telah menguatkan (wajabat) dia”. Umar bin Al Khattab ra. Bertanya kepada Rasulullah Saw, “apa maksud anda menguatkan (wajabat) dia?”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “kamu telah memuji orang ini maka surga ditegaskan untuknya; dan kamu memburukkan yang lainnya, maka neraka telah ditegaskan untuknya. Kamu semua adalah saksi Allah di muka bumi”.


Diriwayatkan dari Umar ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “apabila ada empat orang bersaksi terhadap kebaikan (kesalehan) seorang muslim, maka Allah akan menganugerahkan surga”, kami bertanya,”bagaimana jika tiga orang?” Nabi Muhammad Saw menjawab, “bahkan tiga orang”. Kemudian kami bertanya, “bagaimana jika dua orang”. Nabi Muhammad Saw menjawab, “bahkan dua orang”. Kami tidak bertanya bagaimana jika satu orang yang bersaksi.


Larangan Bunuh Diri

diriwayatkan dari Tsabit bin Al Dhahhak ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "siapa pun yang secara sengaja bersumpah palsu bahwa agamanya bukanlah Islam, maka ia adalah sebagaimana yang ia katakan. dan siapapun yang membunuh dirinya sendiri dengan sepotong besi, di neraka ia akan diazab dengan benda yang sama".


diriwayatkan dari Jundab ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "seorang lelaki terluka dan bunuh diri, maka Allah berkata, "Hamba-Ku mendahului-Ku dengan membunuh dirinya sendiri maka Aku haramkan surga untuknya"".


diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "ia yang bunuh diri dengan mencekik dirinya sendiri, di neraka ia akan terus menerus mencekik dirinya sendiri dan ia yang bunuh diri dengan menikam dirinya sendiri, di neraka ia akan terus menerus menikam dirinya sendiri".


Membaca Al Fatihah adalah Sunnah Dalam Shalat Jenazah

(diriwayatkan dari Thalhah bin Abdullah bin Auf : aku shalat jenazah di belakang) Ibn Abbas ra. (dan ia) membaca Surah Al Fatihah dan berkata, “kau harus tahu bahwa hal itu (membaca surat Al Fatihah) di dalam shalat jenazah adalah sunnah”.


Keutamaan Mengantar Jenazah

(Diriwayatkan dari Nafi’) : Ibn Umar ra. Diberitahu bahwa Abu Hurairah berkata, “siapapun yang mengantar jenazah (ke tempat pemakaman) akan memperoleh pahala sebuah qirath”. Ibn Umar berkata, “Abu Hurairah membicarakan pahala yang sangat besar”. Aisyah menyokong hadits Abu Hurairah dan berkata, “aku pernah mendengar Rasulullah Saw mengatakan hal itu”. Ibn Umar berkata, “kami kehilangan qirath yang sangat besar”.

Terima kasih telah membaca artikel: Hadits Shahih Al Bukhari

Syahid

1.   Dari Abu Tsabit, dalam suatu riwayat lain disebut-kan Abu Said dan dalam riwayat lain pula disebutkan Abulwalid, iaitu Sahl bin Hanif r.a., dan dia pernah menyaksikan peperangan Badar, bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang memohonkan kepada Allah Ta'ala supaya dimatikan syahid dan permohonannya itu dengan secara yang sebenar-benarnya, maka Allah akan menyampaikan orang itu ke tingkat orang-orang yang mati syahid, sekalipun ia mati di atas tempat tidurnya." (Riwayat Muslim)

2.  Ketiga: Dari Jabir r.a., katanya: Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi s.a.w. pada hari perang Uhud: "Bagaimanakah pendapat Tuan jikalau saya terbunuh, di manakah tempatku?" Nabi s.a.w. bersabda:"Dalam syurga."Orang tersebut lalu melemparkan beberapa buah kurma yang masih di tangannya kemudian berperang sehingga ia dibunuh - mati syahid." (Muttafaq 'alaih)

3.  Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang-orang yang mati syahid itu ada lima macam, yaitu orang yang mati karena penyakit taun - yakni pes, orang yang mati karena penyakit perut, orang yang mati lemas - tenggelam dalam air, orang yang mati karena kerobohan - pohon, rumah dan Iain-Iain - dan orang yang mati syahid dalam peperangan fi-sabilillah."(Muttafaq 'alaih)

4. Dari Abu Hurairah r.a. pula, dari Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apa sajakah yang engkau semua masukkan dalam hitungan orang-orang yang mati syahid di kalangan engkau semua itu? Para sahabat menjawab: "Ya Rasulullah, barangsiapa yang terbunuh dalam melakukan peperangan fi-sabilillah, maka ia adalah orang yang mati syahid." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Kalau demikian cara penganggapannya, maka sesungguhnya orang-orang yang mati syahid di kalangan ummatku itu niscaya sedikit sekali." Mereka lalu bertanya: "Kalau demikian, maka siapa sajakah ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh dalam melakukan peperangan fi- sabilillah, maka ia adalah orang yang mati syahid, juga barangsiapa yang mati dalam melakukan peperangan fi-sabilillah - sekalipun tidak terbunuh, misalnya jatuh dari kudanya, maka iapun mati syahid. Demikian pula barangsiapa yang mati karena dihinggapi penyakit taun - yakni pes, maka itupun orang yang mati syahid, juga barangsiapa yang mati karena dihinggapi penyakit perut, maka ia juga mati syahid dan orang yang lemas-mati tenggelam dalam air - itupun syahid." (Riwayat Muslim)

5. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh karena membela harta - yang menjadi miliknya, maka ia adalah syahid." (Muttafaq 'alaih)

6.  Dari Abul-A'war yaitu Said bin Zaid bin 'Amr bin Nufail, salah seorang di antara sepuiuh orang yang disaksikan akan mem-peroleh syurga - yakni bahwa Nabi s.a.w. telah menjelaskan bahwa mereka itu pasti masuk syurga - radhiallahu anhum, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh karena membela harta - yang dimilikinya, maka ia adalah mati syahid, barangsiapa terbunuh karena membela darahnya - yakni mempertahankan diri karena hendak dibunuh oleh seseorang, maka ia juga mati syahid, barang- siapa yang terbunuh karena mempertahankan agamanya, iapun mati syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan keluarganya - kehormatan mereka, maka ia juga mati syahid."

Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

7. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah s.a.w., lalu berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah pendapat Tuan,jikalau ada seseorang datang hendak mengambil hartaku?" Beliau s.a.w. menjawab: "Jangan engkau berikan padanya." Orang itu bertanya: "Bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau ia menyerang saya?" Beliau menjawab: "Balaslah serangannya!" la bertanya lagi: "Bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau ia berhasil membunuh saya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Engkau mati syahid." la bertanya pula: "Bagaimanakah pendapat Tuan jikalau saya dapat membunuhnya?" Beliau s.a.w. menjawab: "la masuk dalam neraka." (Riwayat Muslim)

Terima kasih telah membaca artikel: Syahid

Keutamaan Mati Syahid

Allah memberikan kepada orang yang mati syahid dengan 7 keutamaan, yaitu:

1. Bau darahnya seperti aroma misk

“Demi dzat yang jiwaku ditanganNya! Tidaklah seseorang dilukai dijalan Allah-dan Allah lebih tahu siapa yang dilukai dijalanNya-melainka n dia akan datang pada hari kiamat : berwarna merah darah sedangkan baunya bau misk” (HR. Ahmad dan Muslim)

Dr. Abdullah Azzam menyampaikan, “Subhanallah ! Sungguh kita telah menyaksikan hal ini pada kebanyakan orang yang mati syahid. Bau darahnya seperti aroma misk (minyak kasturi). Dan sungguh disakuku ada sepucuk surat-diatasnya ada tetesan darah Abdul wahid(Asy Syahid, insya Allah)- dan telah tinggal selama 2 bulan, sedangkan baunya wangi seperti misk.”

2. Tetesan darahnya merupakan salahsatu tetesan yang paling dicintai Allah.

“Tidak ada sesuatu yang dicintai Allah dari pada dua macam tetesan atau dua macam bekas : tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah dijalan Allah; dan adapun bekas itu adalah bekas (berjihad) dijalan Allah dan bekas penunaian kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah” (HR. At Tirmidzi - hadits hasan)

3. Ingin dikembalikan lagi kedunia (untuk syahid lagi)

4. Ditempatkan disurga firdaus yang tertinggi

5. Arwah Syuhada ditempatkan ditembolok burung hijau

6. Orang yang mati syahid itu hidup

7. Syahid itu tidak merasakan sakitnya pembunuhan

“Orang yang mati syahid itu tidak merasakan (kesakitan) pembunuhan kecuali sebagaiman seorang diantara kalian merasakan (sakitnya) cubitan.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i - hadits hasan)

dan diriwayat yang shahih :

“Orang yang mati syahid itu tidak mendapatkan sentuhan pembunuhan kecuali sebagaimana salah seorang diantara kalian mendapatkan cubitan yang dirasakannya.”

Dr. Abdullah Azzam menceritakan, ” Kami melihat hal ini pada saudara kami, Khalid al-kurdie dari madinah al Munawwaroh ketika ranjau meledak mengenainya, sehingga terbang kakinya, terbelah perutnya, keluar ususnya dan terkena luka ringan pada tangan luarnya. Datanglah Dr. Shalih al-Laibie mengumpulkan ususnya dan mengembalikan kedalam perutnya seraya menangislah Dr. Shalih. Maka bertanyalah Khalid al-Kurdie kepadanya : “Mengapa engkau menangis, dokter? Ini adalah luka ringan pada tanganku.” dan tinggalah dia berbincang-bincang dengan meraka selama 2 jam hingga akhirnya ia menjumpai Allah. Dia tidak merasakan bahwasanya kakinya telah terpotong dan perutnya terbuka.”
Terima kasih telah membaca artikel: Keutamaan Mati Syahid

Rapai..


Jari-jarinya masih lincah memasukan nilon di antara dua bilah bambu seukuran lidi, padahal matanya sudah tidak seberapa terang. Penyakit mata yang dideritanya sudah sejak lama membuatnya lebih banyak berdiam diri di rumah, meluputkan diri dari tamparan matahari. Jari-jarinya masih bermain. Sesekali ia menunduk, megamatinya dalam jarak dekat, mencoba memastikan kerapiannya. Selalu seperti itu, dalam rumah yang berukuran kurang lebih lima kali enam meter itu, ia menyelesaikan bubu-bubu ikan. Beberapa bubu ikan yang sudah dirampungkannya di gantung di atas plafon, yang lain dibiarkan menumpuk di sudut ruangan. Di antara sekian bubu ikan yang digantung, tampak sebuah benda bulat dibalut sarung putih terikat pada sebuah tiang. Bungkusan bulat berwarna putih itu tampak usang berdebu. Sebaris kata yang tertera ‘She Lagee’ terbaca samar-samar. “Ya, itu dia Rapai Cebrek, terakhir dibawa keluar Palimbungan pada waktu pementasan teater She Lagee di Jakarta pada tahun 2008’ Syech Usman, demikian ia biasa disapa memulai kisah tentang rapai Cebrek. Generasi kelima pewaris tunggal Rapai Cebrek yang sudah berusia hampir empat abad ini memulai mengisahkan itu sambil merapikan bubu di tangannya. Di desa Palimbungan Kec. Kawai XVI kabupaten Aceh Barat, syech kelahiran 1 Juli 1960 ini menetap dan diamanatkan ayahnya Syech Basah untuk menjaga Rapai Cebrek dan mewariskan sejarah tarian rapai duablah (dua belas) yang nyaris punah. Pada mulanya. Kisah Syech Usman. Sebatang pohon Cebrek tua tumbang melintang membelahkrueng(sungai) Palimbungan. Haji Ben, yang kebetulan melintas di tepi krueng tidak membiarkan Cebrek itu hanyut. Beliau memotong selanjutnya membentuknya menjadi kerangka rapai. Kulit rapai diambilnya dari kulit seekor kambing jantan ‘bule seribe’ (berbulu seribu). Maksudnya kambing yang memiliki bulu bercorak banyak atau banyak warna. “ Sudah sejak Haji Ben membuat rapai dari pohon Cebrek dan dipentaskan dalam setiap tarian rapai duablah, grup tari Haji Ben tidak pernah kalah, selalu menang, sehingga membuatnya sangat terkenal di Aceh Barat’ kata Syech Usman. “Sudah sejak itu diyakini Rapai Cebrek memiliki kekuatan tersendiri” lanjutnya. Sejarah Warisan Rapai Cebrek, Sebuah Sejarah KeluargaGenerasi Nama Posisi Posisi Dalam Keluarga Usia (+/-)Keturunan 1 Haji Ben Penemu Anak Sulung 80-an tahunAceh Utara 2 Sulaiman Pase Pewaris Anak Sulung Haji Ben 90-an tahun Lahir di Palimbungan 3 Khalifah Ben Pewaris Anak Sulung Sulaiman Pase 70-an tahun Lahir di Palimbungan 4 Syech Basah Pewaris Anak Sulung Khalifah Ben 80-an tahun Lahir di Palimbungan 5 Syech Usman Pewaris Anak Sulung Syech Basah masih hidup Lahir di Palimbungan 6 anak perempuan masih hidup/lahir dan besar di Palimbungan, namun, ketika rapai Cebrek sampai ke generasi Syech Usman, Syech Usman tidak pernah menggunakannya lagi untuk ditabuh. “Kecuali kalau ada hajatan di gampoeng, maka saya akan menggunakannya. Dan itu pun ditabuh secara perlahan sebanyak tujuh kali di telinga orang yang melaksanakan hajatan seperti penikahan atau sunatan’. Tiba-tiba Syech Usman melepaskan anyaman bubunya. Ia menghela napas panjang. “Tapi, saya tidak punya anak laki-laki. Tiga anak saya adalah perempuan. Apakah ini artinya sudah habis masanya?” tanya Syech Usman dengan mata berkaca. Rapai Duablah sepertinya tidak lagi diminati generasi muda zaman sekarang. Dua belas syair yang diturunkan oleh Abdul Khadir Jailani yang menjadi iringan tabuhan rapai duablah sepertinya perlahan-lahan kehilangan gemanya. “Banyak anak-anak muda sekarang yang berlatih rapai, tetapi semangat dan roh yang ada di dalam rapai belum seluruhnya diserap” keluh Syech Usman. Namun demikian tentang Rapai Cebrek Syech Usman mempunyai keyakinan “Tapi saya yakin, tentang rapai Cebrek, walaupun sampai ke tangan anak-anak saya yang perempuan, saya yakin mereka bisa melanjutkan dan meneruskan kekuatan Rapai Cebrek ini. Mereka bisa menjaga kedewasaan gampoeng Palimbungan ini” Bubu yang tergeletak di sisi kanannya diambilnya kembali. Syech Usman melanjutkan pekerjaannya. Saya kembali dengan dada sesak, membayangkan tentang ‘keaksakralan’ budaya yang nyaris hilang. Pertanyaannya adalah mengapa generasi muda Aceh tidak mewarisi tradisi serupa ini?
Terima kasih telah membaca artikel: Rapai..

Peudeung - Senjata Tradisional Aceh

Peudeung - Senjata Tradisional 



Peudeung atau Pedang digunakan sebagai senjata untuk menyerang.Jika rencong digunakan untuk menikam,maka pedang digunakan beriringan dengan itu,yaitu sebagai senjata untuk mentetak atau mencincang.Berdasarkan daerah asal pedang,di Aceh dikenal beberapa macam pedang yaitu peudeung Habsyah (dari Negara Abbesinia),Peudeung Poertugis (dari Eropa Barat),Peudeung Turki berasal dari raja-raja Turki.

Berdasarkan bilah atau bentuk mata pedang,masyarakat mengenal nama-nama pedang sebagai berikut peudeung on teubee sejenis pedang yang bilah atau matanya menyerupai daun tebu.Pedang ini dibuat sedemikian rupa,panjangnya kira-kira 100 cm(sudah termasuk gagangnya).Umumnya terbuat dari besi,bentuknya lebih halus dan lebih kecil dari peudeung on jok. Peudeng on jok sesuai dengan namanya menyerupai daun enau atau daun nira. Bentuknya lebih kasar dan tebal dari peudeung on teubee dan sedikit agak pendek dari peudeung on teubee.

Berdasarkan bentuk gagangnya, jenis pedang adalah sebagai berikut :

Pertama, Peudeung Tumpang Jingki, gagangnya seperti mulut yang sedang terbuka dan seakan-akan dapat menahan sandaran benda lain di atasnya. Gagang pedang ini berasal dari tanduk dan matanya dari besi. Panjang keseluruhannya mencapai 70 cm. Bentuknya hampir serupa dengan peudeung tumpang beunteung yang lazim disebut oleh masyarakat Pidie.

Peudeueng Peusangan (Hulu Tumpang Beunteung)



Kedua, Peudeung Ulee Meu-apet, pada gagangnya terdapat apet atau penahan untuk tidak mudah terlepas. Jenis pedang ini selalu ditempatkan di dalam sarungnya. Bahkan amat jarang dikeluarkan. Pedang ini dianggap mempunyai kekuatan magis, pantang dikeluarkan di sembarangan tempat dan waktu.

Peudeueng Peusangan (Hulu Meu Apet)



Ketiga, Peudeueng Ulee Tapak Guda, gagangnya menyerupai telapak kaki kuda. Gagangnya dibuat dari tanduk, dan bilahnya dari besi. Panjangnya mencapai 72 cm.
Di samping jenis pedang yang telah tersebut di atas, di dapati nama-nama lainnya seperti Peudeung Ulee Iku Mie karena gagangnya menyerupai ekor kucing, Peudeung Ulee Iku Itek, karena gagangnya menyerupai ekor bebek, Peudeung Ulee Babah Buya, karena gagangnya seperti mulut buaya, Peudeung Lapan Sago gagangnya bersegi delapan.

Peudeueng Panjang (Hulu Tumpang Beunteung) Hulu Buaya



Ada satu pedang yang sering di ceritakan dan disebut-sebut orang tua di Aceh yaitu Peudeung Zulpaka yang mengandung kekuatan magis tinggi karena berasal dari Saidina Ali Radhiallahu’anhu.



Sumber : http://plik-u.com

Aceh Senjata Tradisional
Terima kasih telah membaca artikel: Peudeung - Senjata Tradisional Aceh

19/09/12

FPSRussia- The 1216 Shotgun!


Please select the category that most closely reflects your concern about the video, so that we can review it and determine whether it violates our Community Guidelines or isn't appropriate for all viewers. Abusing this feature is also a violation of the Community Guidelines, so don't do it.
Terima kasih telah membaca artikel: FPSRussia- The 1216 Shotgun!

shooting and hunting store online commercial


First combatoptical.com internet ad commercial. combatoptical.com is your ultimate online store for your tactical gear such as, rifle scope, rifle ring, mount/rail, tactical flashlight, tactical laser sight/green laser, bipod, binocular, spotting scope, tool, and many more gears. We carry most upgrade part for AR15/M4, GSG-5/GSG-5P/GSG-5SD, Ruger 1022/SR-22/Mini-14/mini-30, AK47/SKS, Mosin Nagant M44/M38, and 1919 A4 M2 Tripod/Pintle/T&E.
Terima kasih telah membaca artikel: shooting and hunting store online commercial

18/09/12

DOCUMENTER PERDAMAIN DI ACEH

DOCUMENTER PERDAMAIN DI ACEH

    BANDA ACEH – Tim Suport Group Gam pada Perundingan Mou Helsinky, Nuzuli menyatakan, perdamaian di Aceh yang sudah berjalan tujuh tahun menjadi model bagi negara lain di dunia. Nuzuli mencontohkan, jika di bandingkan dengan negara lain di dunia yang pernah mengalami konflik berkepanjangan, Aceh lebih beruntung karena perdamaian mampu di pertahankan dan konflik tidak terulang.
Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi Pemerintah Indonesia, dan Masyarakat Aceh, serta kini menjadi model perdamaian bagi negara lain, yang mengalami kasus yang sama,” ungkap Nuzuli.
Nuzuli mengakui, untuk memperolah perdaimaian sangatlah sulit, seperti proses perdamaian di Aceh, yang memerlukan waktu yang panjang serta keseriusan berbagai pihak untuk mencapai kesepakatan damai. namun untuk mempertahankan perdamaian tersebut  menurutnya jauh lebih sulit dan Aceh mampu membuktikan, bahwa perdamaian pasca perjanjian damai antara Pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka 15 Agustus 2005 dapat di jaga dengan baik hingga saat ini.
Perdamaian yang sudah berjalan tujuh tahun ini, merupakan kerja keras semua pihak termasuk masyarakat Aceh sendiri, yang tidak menginginkan konflik kembali terulang. Untuk itu Nuzuli berharap kepada Masyarakat Aceh, agar menjaga dengan baik perdamaian yang telah susah payah di capai. (RnY)
download[4]
Terima kasih telah membaca artikel: DOCUMENTER PERDAMAIN DI ACEH

Peuë peunjakét bangsa geutanjoe uroe njoe

Terima kasih telah membaca artikel: Peuë peunjakét bangsa geutanjoe uroe njoe

Tgk. Hasan Tiro telah kembali


Bagaikan seorang panglima yang baru pulang dari medan perang, Teungku Hasan Muhammad Ditiro, pemimpin tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang di deklarasikannya pada tanggal 4 Desember 1976 di gunung Halimon Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam. Tiga tahun lamanya, Hasan Tiro dan para pengikutnya bergerilya keluar masuk hutan di Aceh untuk menghindari kejaran aparat keamanan RI setelah akhirnya berhasil keluar dari Aceh tahun 1979.

DR. Teungku Hasan Muhammad Ditiro, “Wali Nanggroe” yang saat ini sudah berusia 83 tahun, adalah lulusan Ilmu Hukum International Universitas Columbia. Dalam buku karangannya setebal 226 halaman “The Prince of Freedom : The Unfinished Diary” yang merupakan catatan hariannya ketika beliau berperang di hutan Aceh pada 1976 -1979, berjanji bahwa ia akan kembali ke Aceh. “Hanya orang gila dan dungu yang percaya bahwa aku tak akan kembali lagi”.

Isyarat yang pernah dinukilkan di buku yang ditulisnya dua puluh sembilan tahun silam itu, benar-benar akan diwujudkannya ketika pesawat Malaysia Air System yang membawanya bersama delegasi petinggi Gerakan Aceh Merdeka serta utusan dari Uni Eropa mendarat di Kuala Lumpur International Airport, sabtu 4 oktober 2008 pukul 09.30 waktu Malaysia dan disambut oleh GAM Malaysia dan tokoh-tokoh Aceh yang ada di Malaysia. Rombongan singgah di Malaysia selama seminggu untuk bersilaturrahmi dengan warga Aceh serta mengadakan beberapa pertemuan. Dr. Hamid Awaluddin, mantan pimpinan delegasi pemerintah RI saat penandatanganan nota kesepahaman damai Aceh (MoU Helsinki) 15 Agustus 2005, menyempatkan diri untuk datang ke Malaysia menjumpai Tgk. Hasan Tiro serta rombongannya seperti yang pernah ia janjikan bila suatu saat Wali hendak pulang ke Aceh. Disamping itu, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Tgk. Muzakir Manaf dan sekretaris KPA, Ibrahim Syamsuddin KBS serta Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (yang sedang menjalani pemulihan kesehatannya di Singapura) tampak bersama delegasi GAM di Malaysia. Petinggi GAM lainnya yang turut bersama beliau dari Swedia adalah, Tgk Malik Mahmud (mantan Perdana Menteri GAM), Dr. Zaini Abdullah (mantan Menteri Kesehatan GAM), Zakaria Saman (mantan Menteri Pertahanan GAM) dan pembantu pribadi Wali, Muzakir Hamid.

Sabtu, 11 Oktober 2008, Teungku Hasan Muhammad Ditiro menginjakkan kakinya untuk pertama kali di tanah Aceh sejak beliau meninggalkan Aceh tahun 1979. Delegasi petinggi GAM Swedia yang berjumlah seratusan orang dan menggunakan dua pesawat carteran dari Malaysia, diantar oleh Farid Husin, utusan pemerintah RI dan staf dari Uni Eropa untuk masuk ke Indonesia menuju ibu kota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh. Di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang Aceh Besar, rombongan disambut dengan kumandang azan dan syalawat Nabi. Di atas sajadah yang dibentangkan, Tgk. Hasan Muhammad Ditiro melakukan sujud syukur atas keselamatannya yang telah sampai kembali di tanah leluhur. Ribuan masyarakat menyambut kedatangan beliau serta rombongan di bandara SIM.

Selanjutnya, delegasi GAM yang dipimpin Tgk. Hasan Muhammad Ditiro dengan diiringi satu truk penabuh rapa’i serune kalee menuju Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, dimana ratusan ribu masyarakat yang sejak beberapa hari sebelumnya berdatangan dari seluruh pelosok wilayah Aceh telah menunggu kedatangan beliau dan rombongan. Pengawalan dan pengamanan ketat dilakukan pihak GAM sejak dari bandara yang melibatkan pengawal-pengawal khusus berjumlah 360 personil yang ditempatkan di beberapa titik lokasi. Rata-rata para pengawal tersebut merupakan jebolan dari pendidikan militer di Libya.

“Lon katroeh teuka u Aceh” (saya sudah sampai di Aceh). Kalimat pertama yang terucap dari bibir beliau menyahut antusiasnya ratusan ribu masyarakat yang menghadiri prosesi penyambutan dan pertemuan silaturrahmi di halaman Mesjid Raya kebanggaan rakyat Aceh, Mesjid Baiturrahman Banda Aceh. Di usianya yang sudah 83 tahun, beliau tampak masih gagah dibalik balutan jas gelap walau ada sedikit rasa kelelahan setelah melakukan perjalanan panjang sejak mulai dari Swedia, singgah seminggu di Malaysia dan akhirnya tiba dengan selamat di tanah Serambi Mekkah, tanah negeri sendiri yang tak pernah lelah bergejolak dalam sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh.

Kehadiran kembali pemimpin perjuangan Gerakan Aceh Merdeka ke tanah asalnya, merupakan atsmospir baru yang akan memperkokoh tali perdamaian yang telah dicapai antara pemerintah RI dan GAM. Setelah dua puluh sembilan tahun berkelana di negeri Eropah untuk mengendalikan sebuah perjuangan menuntut hak dan ketidakadilan bagi rakyat Aceh, GAM telah berbuat dan melakukan sebuah perjuangan. Buku sejarah itu tentu sudah banyak menuliskan tentang kepedihan dan pengorbanan. Perjuangan butuh waktu dan akan sangat panjang bila tidak ada penyelesaian. Harga sebuah perjuangan adalah mahal. Tapi, perdamaian nilainya lebih tinggi dan sangat mahal harganya. Rakyat Aceh khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya, akan rugi besar jika tidak dapat menjaga dan merawat perdamaian ini. Perdamaian yang telah tercipta di Aceh akan abadi bila sama-sama punya niat yang tulus dan ikhlas untuk merawatnya.

Aceh kembali mengukir sejarah baru. Pemimpin tertinggi, deklarator Gerakan Aceh Merdeka yang sangat dicari oleh pihak keamanan Indonesia semasa konflik dahulu, kini sudah kembali dengan membawa bunga perdamaian. Hasan Tiro bukan hanya milik GAM, beliau adalah orang tua rakyat Aceh. Beliau telah membuat sejarah bagi rakyat Aceh. Catatan panjang perjuangannya akan selalu dikenang. Satu pohon perdamaian yang ditanam olehnya akan dirawat dan selalu disiram agar tidak layu. Rakyat Aceh akan menjaganya. Lestarikan taman perdamaian di bumi Serambi Mekkah agar rakyat Aceh selalu dapat hidup dengan aman dan nyaman.
Semoga!
Terima kasih telah membaca artikel: Tgk. Hasan Tiro telah kembali

Asal Usul GAM



Putus sudah harapan damai di Aceh. Sejak kemarin, pemerintah mulai memberlakukan darurat militer di Aceh. Enam bulan lamanya operasi bakal dilakukan TNI. Militer diterjunkan untuk melumpuhkan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Mengapa dan bagaimana lahirnya ”si Anak Nakal” di Aceh itu?
BICARA GAM, mau tak mau, harus bicara kelahiran negara Republik Indonesia. Sebab, dari situlah kisah gerakan menuntut kemerdekaan dimulai. Lima hari setelah RI diproklamasikan, Aceh menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap kekuasaan pemerintahan yang berpusat di Jakarta. Di bawah Residen Aceh, yang juga tokoh terkemuka, Tengku Nyak Arief, Aceh menyatakan janji kesetiaan, mendukung kemerdekaan RI dan Aceh sebagai bagian tak terpisahkan.
Pada 23 Agustus 1945, sedikitnya 56 tokoh Aceh berkumpul dan mengucapkan sumpah. ”Demi Allah, saya akan setia untuk membela kemerdekaan Republik Indonesia sampai titik darah saya yang terakhir.” Kecuali Mohammad Daud Beureueh, seluruh tokoh dan ulama Aceh mengucapkan janji itu. Pukul 10.00, Husein Naim dan M Amin Bugeh mengibarkan bendera di gedung Shu Chokan (kini, kantor gubernur). Tengku Nyak Arief gubernur di bumi Serambi Mekah.
Tetapi, ternyata tak semua tokoh Aceh mengucapkan janji setia. Mereka para hulubalang, prajurit di medan laga. Prajurit yang berjuang melawan Belanda dan Jepang. Mereka yakin, tanpa RI, mereka bisa mengelola sendiri negara Aceh. Inilah kisah awal sebuah gerakan kemerdekaan. Motornya adalah Daud Cumbok. Markasnya di daerah Bireuen. Tokoh-tokoh ulama menentang Daud Cumbok. Melalui tokoh dan pejuang Aceh, M. Nur El Ibrahimy, Daud Cumbok digempur dan kalah. Dalam sejarah, perang ini dinamakan perang saudara atau Perang Cumbok yang menewaskan tak kurang 1.500 orang selama setahun hingga 1946.
Tahun 1948, ketika pemerintahan RI berpindah ke Yogyakarta dan Syafrudin Prawiranegara ditunjuk sebagai Presiden Pemerintahan Darurat RI (PDRI), Aceh minta menjadi propinsi sendiri. Saat itulah, M. Daud Beureueh ditunjuk sebagai Gubernur Militer Aceh.
Oleh karena kondisi negara terus labil dan Belanda merajalela kembali, muncul gagasan melepaskan diri dari RI. Ide datang dari dr. Mansur. Wilayahnya tak cuma Aceh. Tetapi, meliputi Aceh, Nias, Tapanuli, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkalis, Indragiri, Riau, Bengkulu, Jambi, dan Minangkabau. Daud Beureueh menentang ide ini. Dia pun berkampanye kepada seluruh rakyat, bahwa Aceh adalah bagian RI. Sebagai tanda bukti, Beureueh memobilisasi dana rakyat.
Setahun kemudian, 1949, Beureueh berhasil mengumpulkan dana rakyat 500.000 dolar AS. Uang itu disumbangkan utuh buat bangsa Indonesia. Uang itu diberikan ABRI 250 ribu dolar, 50 ribu dolar untuk perkantoran pemerintahan negara RI, 100 ribu dolar untuk pengembalian pemerintahan RI dari Yogyakarta ke Jakarta, dan 100 ribu dolar diberikan kepada pemerintah pusat melalui AA Maramis. Aceh juga menyumbang emas lantakan untuk membeli obligasi pemerintah, membiayai berdirinya perwakilan RI di India, Singapura dan pembelian dua pesawat terbang untuk keperluan para pemimpin RI. Saat itu Soekarno menyebut Aceh adalah modal utama kemerdekaan RI.
Setahun berlangsung, kekecewaan tumbuh. Propinsi Aceh dilebur ke Propinsi Sumatera Utara. Rakyat Aceh marah. Apalagi, janji Soekarno pada 16 Juni 1948 bahwa Aceh akan diberi hak mengurus rumah tangganya sendiri sesuai syariat Islam tak juga dipenuhi.
Intinya, Daud Beureueh ingin pengakuan hak menjalankan agama di Aceh. Bukan dilarang. Beureueh tak minta merdeka, cuma minta kebebasan menjalankan agamanya sesuai syariat Islam. Daud Beureueh pun menggulirkan ide pembentukan Negara Islam Indonesia pada April 1953. Ide ini di Jawa Barat telah diusung Kartosuwiryo pada 1949 melalui Darul Islam. Lima bulan kemudian, Beureueh menyatakan bergabung dan mengakui NII Kartosuwiryo.
Dari sinilah lantas Beureueh melakukan gerilya. Rakyat Aceh, yang notabene Islam, mendukung sepenuhnya ide NII itu. Tentara NII pun dibentuk, bernama Tentara Islam Indonesia (TII). Lantas, terkenallah pemberontakan DI/TII di sejumlah daerah. Beureueh lari ke hutan. Cuma, ada tragedi di sini. Pada 1955 telah terjadi pembunuhan masal oleh TNI. Sekitar 64 warga Aceh tak berdosa dibariskan di lapangan lalu ditembaki. Aksi ini mengecewakan tokoh Aceh yang pro-Soekarno. Melalui berbagai gejolak dan perundingan, pada 1959, Aceh memperoleh status propinsi daerah istimewa.
Soekarno makin represif. Setiap ketidakpuasan dihancurkan oleh kekuatan militer. PRRI/Permesta pun disikat habis. Republik Persatuan Indonesia (RPI) pun ditumpas. Pemimpinnya ditangkapi. Tahun 1961, Presiden RPI Syfarudin Prawiranegara menyerah. Diikuti tokoh DI/TII lainnya, seperti M Natsir. Tetapi, Daud Beureueh tetap gerilya di hutan, melawan Soekarno.
Dikhianati
Beureueh merasa dikhianati Soekarno. Bung Karno tidak mengindahkan struktur kepemimpinan adat dan tak menghargai peranan ulama dalam kehidupan bernegara. Padahal, rakyat Aceh itu sangat besar kepercayaannya kepada ulama. Gerilya dilakukan. Tetapi, Bung Karno mengerahkan tentaranya ke Aceh. Tahun 1962, Beureueh dibujuk menantunya El Ibrahimy agar menuruti Menhankam AH Nasution untuk menyerah. Beureueh menurut karena ada janji akan dibuatkan UU Syariat Islam bagi rakyat Aceh (baru terwujud tahun 2001).

GAM lahir di era Soeharto. Saat itu, sedang terjadi industrialisasi di Aceh. Soeharto benar-benar mencampakkan adat dan segala penghormatan rakyat Aceh. Efek judi melahirkan prostitusi, mabuk-mabukan, bar, dan segala macam yang bertentangan dengan Islam dan adat rakyat Aceh. Kekayaan alam Aceh dikuras melalui pembangunan industri yang dikuasai orang asing melalui restu pusat. Sementara rakyat Aceh tetap miskin. Pendidikan rendah, kondisi ekonomi sangat memprihatinkan.
Melihat hal ini, Daud Beureueh dan tokoh tua Aceh yang sudah tenang kemudian bergerilya kembali untuk mengembalikan kehormatan rakyat, adat Aceh dan agama Islam. Pertemuan digagas tahun 1970-an. Mereka sepakat meneruskan pembentukan Republik Islam Aceh, yakni sebuah negeri yang mulia dan penuh ampunan Tuhan. Kini mereka sadar, tujuan itu tak bisa tercapai tanpa senjata.
Lalu diutuslah Zainal Abidin menemui Hasan Tiro yang sedang belajar di Amerika. Pertemuan terjadi tahun 1972 dan disepakati Tiro akan mengirim senjata ke Aceh. Zainal tak lain adalah kakak Tiro. Sayang, senjata tak juga dikirim hingga Beureueh meninggal. Hasan Asleh, Jamil Amin, Zainal Abidin, Hasan Tiro, Ilyas Leubee, dan masih banyak lagi berkumpul di kaki Gunung Halimun, Pidie. Di sana, pada 24 Mei 1977, para tokoh eks DI/TII dan tokoh muda Aceh mendirikan GAM.
Selama empat hari bersidang, Daud Beureueh ditunjuk sebagai pemimpin tertinggi. Sementara Hasan Tiro yang tak hadir dalam pendirian GAM itu ditunjuk sebagai wali negara. GAM terdiri atas 15 menteri, empat pejabat setingkat menteri dan enam gubernur. Mereka pun bergerilya memuliakan rakyat Aceh, adat, dan agamanya yang diinjak-injak Soeharto.
Miliki Pabrik Senjata dan Berlatih di Libia
Setelah didirikan, GAM mendapat dukungan rakyat. Hubungan dengan dunia internasional terus dibangun. Kekuatan bersenjata pun disusun. Berapa anggota GAM, bagaimana kekuatannya, jaringan internasionalnya, dan dananya?
——————————
MASIH ingat deadline maklumat pemerintah 12 Mei lalu. Hingga batas waktu ultimatum, pemerintah tak juga mengeluarkan keputusan sebagai tanda awal operasi militer ke Aceh. Konon, saat itu pemerintah menghitung kekuatan TNI di sana. Ada kekhawatiran, TNI bakal dilibas GAM melalui perang gerilya.
Secara tidak langsung, kabar ini menyiratkan ketangguhan kekuatan bersenjata GAM. Sesungguhnya jumlah anggota GAM itu sebagian besar rakyat Aceh. Filosofinya begini. Jika rakyat terus ditindas, maka seluruh rakyat itu akan bangkit melawan. Dan, hal seperti inilah yang terjadi di bumi Serambi Mekah itu. Perlawanan GAM mendapat simpati luar biasa dari rakyat Aceh. Rakyat yang lama ternista dan teraniaya.
Sambil berkelakar, Panglima Tertinggi GAM dan Wakil Wali Negara Aceh Tengku Abdullah Syafei (alm) sempat mengatakan, bayi-bayi warga Aceh telah disediakan senjata AK-47 oleh GAM. Mereka akan dididik dan dilatih sebagai tentara GAM dan segera pergi berperang melawan TNI.
Sejatinya, basis perjuangan GAM dilakukan dalam dua sisi, diplomatik dan bersenjata. Jalur diplomasi langsung dipimpin Hasan Tiro dari Swedia. Opini dunia dikendalikan dari sini. Sementara basis militer dikendalikan dari markasnya di perbatasan Aceh Utara-Pidie. Seluruh kekuatan GAM dioperasikan dari tempat ini. Termasuk, seluruh komando di sejumlah wilayah di Aceh dan di beberapa negara seperti Malaysia, Pattani (Thailand), Moro (Filipina), Afghanistan, dan Kazakhstan. Tetapi, kerap GAM menipu TNI dengan cara mengubah-ubah tempat markas utamanya.
Di seluruh Aceh, GAM membuka tujuh komando, yaitu komando wilayah Pase Pantebahagia, Peurulak, Tamiang, Bateelik, Pidie, Aceh Darussalam, dan Meureum. Masing-masing komando dibawahi panglima wilayah.
Sejak berdiri tahun 1977, GAM dengan cepat melakukan pendidikan militer bagi anggota-anggotanya. Setidaknya tahun 1980-an, ribuan anak muda dilatih di camp militer di Libia. Saat itu, Presiden Libia Mohammar Khadafi mengadakan pelatihan militer bagi gerakan separatis dan teroris di seluruh dunia. Hasan Tiro berhasil memasukkan nama GAM sebagai salah satu peserta pelatihan. Pemuda kader GAM juga berhasil masuk dalam latihan di camp militer di Kandahar, Afghanistan pimpinan Osama bin Laden.
Gelombang pertama masuk tahun 1986, selanjutnya terus dilakukan hingga akhir 1990. Selama DOM, pengiriman tersendat. Tetapi, angkatan 1995-1998 sudah mendapat latihan intensif. Ketika DOM dicabut, prajurit dari Libia ini ditarik ke Aceh. Jumlahnya sekitar 5.000 personel dan dijadikan pasukan elite GAM (semacam Kopassus).
Jalur ke Libia memang agak mudah. Dari Aceh, para pemuda Aceh itu dikirim melalui Malaysia lalu menuju Libia. Jalur lainnya dari Aceh lalu ke Thailand menuju Afghanistan dan melanjutkan ke Libia. Dari jalur ketiga, yakni melalui Aceh menuju Filipina Selatan dan ke Libia. Tiga jalur penting ini hampir selalu lolos dari jangkauan petugas imigrasi, polisi, dan patroli TNI-AL.
Di era Syafei hingga sekarang dipegang Muzakkir Manaf, personel GAM terdiri atas pasukan tempur, intelijen, polisi, pasukan inong baleh (pasukan janda korban DOM) dan karades (pasukan khusus) serta Lasykar Tjut Nyak Dien (tentara wanita).
Wakil Panglima GAM Wilayah Pase Akhmad Kandang (alm) pernah mengklaim, jumlah personel GAM 70 ribu. Anggota GAM 490 ribu. Jumlah itu termasuk jumlah korban DOM 6.169 orang.
Sumber resmi Mabes TNI cuma menyebut sekitar enam ribu orang. Mantan Menhan Machfud MD menyebut 4.869 personel. Dari jumlah itu, 804 di antaranya dididik di Libia dan 115 dilatih di Filipina — Moro. Persediaan senjatanya terdiri atas pistol, senapan, GLM, mortir, granat, pelontar granat, pelontar roket, RPG, dan bom rakitan. Jenis senapan di antaranya AK-47, M-16, FN, Colt, dan SS-1.
Dari mana persenjataan itu diperoleh? Ada jalur internasional yang menyuplainya. Sejumlah negara disebut antara lain, gerakan separatis Pattani Thailand, Malaysia, gerakan Islam Moro Filipina, eks pejuang Kamboja, gerakan separatis Sikh India, gerakan Elan Tamil, dan Kazhakstan serta Libia dan Afghanistan. GAM juga membuat pabrik senjata. Di antaranya, di Kreung Sabe, Teunom — Aceh Barat — dan di Lhokseumawe dan Nisau-Aceh Utara serta di Aceh Timur. Jenis senjata yang diproduksi seperti bom, amunisi, senjata laras panjang dan pendek, pabrik senjata ini bisa dibongkar pasang sesuai dengan kondisi medan. Jika akan diserbu TNI, pabrik senjata telah dipindahkan ke daerah lain. Para ahli senjata disekolahkan ke Afghanistan dan Libia.
Senjata-senjata GAM juga berasal dari Jakarta dan Bandung.
Pasar gelap senjata ini dilakukan oleh oknum TNI dan Polri yang haus kekayaan. Bagi GAM, asal ada senjata, uang tidak masalah. Sebab, faktanya GAM ternyata memiliki sumber dana yang sangat besar. Jumlah pembelian ke oknum TNI/Polri ini bisa trilyunan rupiah. Sebuah penggerebekan tahun 2000 oleh Polda Metro Jaya sempat menemukan kuitansi Rp 3 milyar untuk pembelian senjata GAM di pasar gelap dari oknum TNI.
Kini, senjata yang dimiliki TNI juga dimiliki GAM. Yang tak dimiliki GAM adalah senjata berat. Sebab, sifatnya yang lamban. Prinsip GAM, senjata itu harus memiliki mobilitas tinggi, mudah dibawa ke mana-mana. Sebab, strategi perangnya yang hit and run. GAM bahkan mengaku memiliki senjata yang lebih modern daripada TNI. Misalnya, senjata otomatis yang dimiliki para karades. Senjata otomatis, berbentuk kecil mungil itu bisa tahan berhari-hari dalam air. Anggota karades inilah yang biasa menyusup ke kota-kota dan menyergap anggota TNI/Polri yang teledor.
Membeli senjata tentu dengan uang melimpah. Sebab, harganya yang tak murah. Lantas, dari mana mereka mendapatkan dana? GAM memiliki donatur tetap dari pengusaha-pengusaha Aceh yang sukses di luar negeri. Di antaranya, di Thailand, Malaysia, Singapura, Amerika, dan Eropa. Dana juga didapatkan dari sumbangan wajib yang diambil dari perusahaan-perusahaan lokal dan multinasional di Aceh.
Sebagai gambaran, tahun 2000 lalu, GAM meminta sumbangan wajib kepada seorang pengusaha lokal bernama Tengku Abu Bakar sebesar Rp 100 juta. Abu Bakar diberi surat berkop Neugara Atjeh-Sumatera tertanggal 15 Februari 2000 yang ditandatangani oleh Panglima GAM Wilayah Aceh Rajek Tengku Tarzura.
Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah menyebut Pupuk Iskandar Muda pernah menyetor Rp 10 milyar ke GAM untuk biaya keamanan. GAM kerap melakukan gangguan bila tidak mendapatkan sumbangan wajib tersebut. Makanya, setiap bulan, GAM mendapat upeti dari para pengusaha ”sahabat GAM” itu.
Sistem komunikasi GAM juga sangat canggih. Sistem komunikasi berlapis dilakukan GAM sebagai benteng pertahanan dan propaganda. Selain handytalky, GAM juga memiliki radio tranking, radar dan telepon satelit. GAM juga memiliki penyadap telepon. Acap kali gerakan TNI/Polri dimentahkan aksi-aksi penyadapan ini. Penggerebekan sering kali gagal total.
Sistem organisasinya yang disusun dengan sistem sel juga membantu GAM survive. Tidak mudah menemukan markas GAM. Meski, ada sebagian anggota GAM yang ditangkap. Antara anggota dan pejabat satu dengan yang lain kadang tidak berhubungan, tidak saling mengenal.
Ketua Umum Forum Perjuangan dan Keadilan Rakyat Aceh (FOPKRA) Shalahuddin Al Fatah menuturkan, sejak zaman Belanda, rakyat Aceh memang tidak pernah menang. Tetapi, rakyat Aceh tidak pernah ditaklukkan. Fakta sejarah pula, gerakan rakyat Aceh menentang pusat tidak pernah menang. Tetapi, TNI tidak pernah bisa menaklukkan mereka.

“ACEH TETAP MERDEKA”
SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA
Sekali lagi MERDEKA ACEH KU!!!!!!!!!!!
Terima kasih telah membaca artikel: Asal Usul GAM

17/09/12

Sejarah Aceh

Pada zaman kekuasaan zaman Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam, Aceh merupakan negeri yang amat kaya dan makmur. Menurut seorang penjelajah asal Perancis yang tiba pada masa kejayaan Aceh di zaman tersebut, kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat Minangkabau. Kekuasaan Aceh pula meliputi hingga Perak. Kesultanan Aceh telah menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di dunia Barat pada abad ke-16, termasuk Inggris, Ottoman, dan Belanda.
Kesultanan Aceh terlibat perebutan kekuasaan yang berkepanjangan sejak awal abad ke-16, pertama dengan Portugal, lalu sejak abad ke-18 dengan Britania Raya (Inggris) dan Belanda. Pada akhir abad ke-18, Aceh terpaksa menyerahkan wilayahnya di Kedah dan Pulau Pinang di Semenanjung Melayu kepada Britania Raya.
Pada tahun 1824, Persetujuan Britania-Belanda ditandatangani, di mana Britania menyerahkan wilayahnya di Sumatra kepada Belanda. Pihak Britania mengklaim bahwa Aceh adalah koloni mereka, meskipun hal ini tidak benar. Pada tahun 1871, Britania membiarkan Belanda untuk menjajah Aceh, kemungkinan untuk mencegah Perancis dari mendapatkan kekuasaan di kawasan tersebut.

Kesultanan Aceh
Kesultanan Aceh merupakan kelanjutan dari Kesultanan Samudera Pasai yang hancur pada abad ke-14. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Kutaraja (Banda Aceh). Dalam sejarahnya yang panjang itu (1496 - 1903), Aceh telah mengukir masa lampaunya dengan begitu megah dan menakjubkan, terutama karena kemampuannya dalam mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, komitmennya dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, hingga kemampuannya dalam menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain. Sultan Aceh merupakan penguasa/raja dari Kesultanan Aceh, tidak hanya sultan, di Aceh juga terdapat sultanah (sultan perempuan).

Gelar-Gelar yang Digunakan dalam Kerajaan Aceh
* Tengku
* Tuanku
* Pocut
* Teuku
* Laksamana
* Uleebalang
* Cut
* Panglima Sagoe
* Meurah
Segala Hal Tentang Kerajaan Aceh
* Dalam
* Istana Darut Donya
* Cap Sikureung (cap sembilan)
* Meuligoe
* Gajah Putih
* Pasukan Gajah

Perang Aceh
Perang Aceh dimulai sejak Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873 setelah melakukan beberapa ancaman diplomatik, namun tidak berhasil merebut wilayah yang besar. Perang kembali berkobar pada tahun 1883, namun lagi-lagi gagal, dan pada 1892 dan 1893, pihak Belanda menganggap bahwa mereka telah gagal merebut Aceh.
Dr. Snouck Hurgronje, seorang ahli Islam dari Universitas Leiden yang telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari banyak pemimpin Aceh, kemudian memberikan saran kepada Belanda agar serangan mereka diarahkan kepada para ulama, bukan kepada sultan. Saran ini ternyata berhasil. Pada tahun 1898, J.B. van Heutsz dinyatakan sebagai gubernur Aceh, dan bersama letnannya, Hendricus Colijn, merebut sebagian besar Aceh.
Sultan M. Dawud akhirnya meyerahkan diri kepada Belanda pada tahun 1903 setelah dua istrinya, anak serta ibundanya terlebih dahulu ditangkap oleh Belanda. Kesultanan Aceh akhirnya jatuh seluruhnya pada tahun 1904. Saat itu, hampir seluruh Aceh telah direbut Belanda.

Bangkitnya nasionalisme
Sementara pada masa kekuasaan Belanda, bangsa Aceh mulai mengadakan kerjasama dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia dan terlibat dalam berbagai gerakan nasionalis dan politik. Aceh kian hari kian terlibat dalam gerakan nasionalis Indonesia. Saat Volksraad (parlemen) dibentuk, Teuku Nyak Arif terpilih sebagai wakil pertama dari Aceh. (Nyak Arif lalu dilantik sebagai gubernur Aceh oleh gubernur Sumatra pertama, Moehammad Hasan).
Saat Jepang mulai mengobarkan perang untuk mengusir kolonialis Eropa dari Asia, tokoh-tokoh pejuang Aceh mengirim utusan ke pemimpin perang Jepang untuk membantu usaha mengusir Belanda dari Aceh. Negosiasi dimulai di tahun 1940. Setelah beberapa rencana pendaratan dibatalkan, akhirnya pada 9 Februari 1942 kekuatan militer Jepang mendarat di wilayah Ujong Batee, Aceh Besar. Kedatangan mereka disambut oleh tokoh-tokoh pejuang Aceh dan masyarakat umum. Masuknya Jepang ke Aceh membuat Belanda terusir secara permanen dari tanah Aceh.
Awalnya Jepang bersikap baik dan hormat kepada masyarakat dan tokoh-tokoh Aceh, dan menghormati kepercayaan dan adat istiadat Aceh yang bernafaskan Islam. Rakyat pun tidak segan untuk membantu dan ikut serta dalam program-program pembangunan Jepang. Namun ketika keadaan sudah membaik, pelecehan terhadap masyarakat Aceh khususnya kaum perempuan mulai dilakukan oleh personil tentara Jepang. Rakyat Aceh yang beragama Islam pun mulai diperintahkan untuk membungkuk ke arah matahari terbit di waktu pagi, sebuah perilaku yang sangat bertentangan dengan akidah Islam. Karena itu pecahlah perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang di seluruh daerah Aceh. contoh yang paling terkenal adalah perlawanan yang dipimpin oleh Teungku Abdul Jalil, seorang ulama dari daerah Bayu, dekat Lhokseumawe.

Masa Republik Indonesia
Sejak tahun 1976, organisasi pembebasan bernama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) telah berusaha untuk memisahkan Aceh dari Indonesia melalui upaya militer. Pada 15 Agustus 2005, GAM dan pemerintah Indonesia akhirnya menandatangani persetujuan damai sehingga mengakhiri konflik antara kedua pihak yang telah berlangsung selama hampir 30 tahun.
Pada 26 Desember 2004, sebuah gempa bumi besar menyebabkan tsunami yang melanda sebagian besar pesisir barat Aceh, termasuk Banda Aceh, dan menyebabkan kematian ratusan ribu jiwa.
Pasca Gempa dan Tsunami 2004, yaitu pada 2005, Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka sepakat mengakhiri konflik di Aceh. Perjanjian ini ditandatangani di Finlandia, dengan peran besar daripada mantan petinggi Finlandia, Marti Ahtisaari.
Terima kasih telah membaca artikel: Sejarah Aceh