1. Dari Abu Tsabit,
dalam suatu riwayat lain disebut-kan Abu Said dan dalam riwayat lain
pula disebutkan Abulwalid, iaitu Sahl bin Hanif r.a., dan dia pernah
menyaksikan peperangan Badar, bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang memohonkan kepada Allah Ta'ala supaya dimatikan
syahid dan permohonannya itu dengan secara yang sebenar-benarnya, maka
Allah akan menyampaikan orang itu ke tingkat orang-orang yang mati
syahid, sekalipun ia mati di atas tempat tidurnya." (Riwayat Muslim)
2. Ketiga: Dari Jabir r.a.,
katanya: Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi s.a.w. pada hari
perang Uhud: "Bagaimanakah pendapat Tuan jikalau saya terbunuh, di
manakah tempatku?" Nabi s.a.w. bersabda:"Dalam syurga."Orang tersebut
lalu melemparkan beberapa buah kurma yang masih di tangannya kemudian
berperang sehingga ia dibunuh - mati syahid." (Muttafaq 'alaih)
3. Dari Abu Hurairah r.a.,
katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang-orang yang mati syahid
itu ada lima macam, yaitu orang yang mati karena penyakit taun - yakni
pes, orang yang mati karena penyakit perut, orang yang mati lemas -
tenggelam dalam air, orang yang mati karena kerobohan - pohon, rumah
dan Iain-Iain - dan orang yang mati syahid dalam peperangan
fi-sabilillah."(Muttafaq 'alaih)
4. Dari Abu Hurairah r.a. pula, dari Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Apa sajakah yang engkau semua masukkan dalam hitungan orang-orang
yang mati syahid di kalangan engkau semua itu? Para sahabat menjawab:
"Ya Rasulullah, barangsiapa yang terbunuh dalam melakukan peperangan
fi-sabilillah, maka ia adalah orang yang mati syahid." Beliau s.a.w.
lalu bersabda: "Kalau demikian cara penganggapannya, maka sesungguhnya
orang-orang yang mati syahid di kalangan ummatku itu niscaya sedikit
sekali." Mereka lalu bertanya: "Kalau demikian, maka siapa sajakah ya
Rasulullah?" Beliau s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh dalam
melakukan peperangan fi- sabilillah, maka ia adalah orang yang mati
syahid, juga barangsiapa yang mati dalam melakukan peperangan
fi-sabilillah - sekalipun tidak terbunuh, misalnya jatuh dari kudanya,
maka iapun mati syahid. Demikian pula barangsiapa yang mati karena
dihinggapi penyakit taun - yakni pes, maka itupun orang yang mati
syahid, juga barangsiapa yang mati karena dihinggapi penyakit perut,
maka ia juga mati syahid dan orang yang lemas-mati tenggelam dalam air -
itupun syahid." (Riwayat Muslim)
5. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya:
"Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh karena membela
harta - yang menjadi miliknya, maka ia adalah syahid." (Muttafaq 'alaih)
6. Dari Abul-A'war yaitu Said bin Zaid bin 'Amr bin Nufail, salah
seorang di antara sepuiuh orang yang disaksikan akan mem-peroleh syurga
- yakni bahwa Nabi s.a.w. telah menjelaskan bahwa mereka itu pasti
masuk syurga - radhiallahu anhum, katanya: "Saya mendengar Rasulullah
s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh karena membela harta - yang
dimilikinya, maka ia adalah mati syahid, barangsiapa terbunuh karena
membela darahnya - yakni mempertahankan diri karena hendak dibunuh oleh
seseorang, maka ia juga mati syahid, barang- siapa yang terbunuh
karena mempertahankan agamanya, iapun mati syahid dan barangsiapa yang
terbunuh karena mempertahankan keluarganya - kehormatan mereka, maka ia
juga mati syahid."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
7. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada
Rasulullah s.a.w., lalu berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah pendapat
Tuan,jikalau ada seseorang datang hendak mengambil hartaku?" Beliau
s.a.w. menjawab: "Jangan engkau berikan padanya." Orang itu bertanya:
"Bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau ia menyerang saya?" Beliau
menjawab: "Balaslah serangannya!" la bertanya lagi: "Bagaimanakah
pendapat Tuan, jikalau ia berhasil membunuh saya?" Beliau s.a.w.
menjawab: "Engkau mati syahid." la bertanya pula: "Bagaimanakah
pendapat Tuan jikalau saya dapat membunuhnya?" Beliau s.a.w. menjawab:
"la masuk dalam neraka." (Riwayat Muslim)
0 komentar:
Posting Komentar